Sejarah Hari Keluarga Nasional
1. Orientasi
Satu tahun setelah RUU tentang pembangunan kependudukan dan pemberdayaan
keluarga sejahtera disetujui oleh DPR RI dan disahkan Presiden RI
menjadi UU nomor 10 tahun 1992, maka ditetapkanlah tanggal 29 Juni
menjadi Hari Keluarga Nasional. Sejak itu tanggal 29 Juni selalu
diperingati sebagai Hari Keluarga Nasional.
2. Urutan Peristiwa 1
Latar belakang pemilihan tanggal dan bulan untuk memperingati Hari
Keluarga ini mengandung unsur sejarah. Pada tanggal 22 Juni 1949 di
Yogyakarta telah disepakati adanya gencatan Senjata antara Pemerintah
RI dengan Belanda yang terjadi selama enam hari, 24-29 Juni. Proses penarikan tentara
penjajah dari bumi Yogyakarta berlangsung tanggal 29 Juni, pada saat itulah
tentara RI yang semula bergerilya siap kembali ke kota Yogyakarta
untuk berkumpul kembali dengan keluarga masing-masing.
3. Urutan Peristiwa 2
Hari Keluarga yang dulu dikenal sebagai Hari Keluarga Nasional (Harganas) adalah nama baru yang secara resmi oleh Badan Kependudukan Nasional (BKKBN) menjadi nama Hari Keluarga. Terkait penrggantian nama ini, Pemerintah memiliki tujuan agar seluruh masyarakat di Indonesia telah memahami makna dari Hari Keluarga.
4. Urutan Peristiwa 3
Hari Keluarga Nasional merupakan salah satu titik puncak dari
keberhasilan Program Keluarga Berencana Nasional yang pada tahun 1989
mendapat penghargaan PBB berupa UN Population Awards langsung
diserahkan oleh Sekjen PBB kepada Presiden RI, HM Soeharto pada
tanggal 8 Juni 1989 di Markas Besar PBB di New York.
5. Urutan Peristiwa 4
Peringatan Hari Keluarga Nasional I 1994 dipusatkan di Sidoarjo, Jawa
Timur, Hari Keluarga II 1995 di Sleman, Yogyakarta, Hari Keluarga III 1996 di
Muara Enim, Sumatera Selatan, Hari Keluarga IV 1997 di Binjai, Sumatera
Utara, Hari Keluarga V 1998 tidak terselenggara karena terjadi kerusuhan Mei,
Harganas VI 1999 di Jakarta; Hari Keluarga VII 2000 di Jakarta, Hari Keluarga
VIII 2001 di Jakarta, Hari Keluarga IX 2002 di Gorontalo, Hari Keluarga X 2003 di
Lumajang, Jawa Timur. Hari Keluarga XI 2004 di Balikpapan, Kalimantan Timur,
Hari Keluarga XII 2005 di Jakarta, Hari Keluarga XIII 2006 di Bogor, Hari Keluarga XIV
2007 di Ambon, Maluku, Hari Keluarga XV 2008 di Tanjungjabung, Jambi, dan
Hari Keluarga 2009 di Jakarta.
6. Urutan Peristiwa 5
Derasnya arus informasi dan budaya buruk luar seiring dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi, telah menyebabkan ketahanan keluarga mulai goyah.
7. Urutan Peristiwa 6
Ternayata bangsa Indonesia tidak sendiri dalam memaknai keluarga. Bangsa-bangsa lain termasuk bangsa-bangsa yang kurang maju juga menempatkan keluarga pada posisi sentral dalam kehidupan masyarakatnya. Sebenarnya keluarga adalah inti dan asal usul dari peradaban manusia yang kita kenal sekarang ini.
8. Reorientasi
Keluarga adalah bagian kecil dari struktur organisasi di masyarakat. Keluar merupakan tahap awal kehidupan individu manusia berasal. Keluarga merupakan cerminan dari kepribadian kita terhadap keluasan pengetahuan atau ilmu yang dimiliki. Oleh karena itu, seseorang dikatakan berhasil dalam hidupnya karen juga didukung oleh keluarga yang berhasil mengantarakan dirinya menjadi berhasil.
keren... :)
BalasHapusbagus des..
BalasHapus